Thursday, October 12, 2006

Pernapasan Mulai Terganggu

Kamis, 21 September 2006 02:08:41

Amuntai, BPost
Kabut asap yang setiap pagi menyaput sejumlah kawasan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), mulai mengancam kesehatan. Meski belum sampai mengganggu jarak pandang, namun bau menyengat yang dihasilkan asap itu cukup mengganggu pernapasan dan membuat mata perih.

Sebenarnya, kabut asap sudah terjadi sejak akhir Agustus lalu, namun masih tipis. Pemantauan BPost, kondisi itu semakinparah mulai terjadi sejak Selasa malam, sekitar pukul 20:00 WITA.

Ketebalan asap bertambah hingga pukul 07:00 WITA. Sampai, Rabu (20/9), bau menyengat dari asap itu masih terasa. Sepanjang hari cuaca terasa lembab disertai angin yang membawa debu.

Dani, seorang warga HSU mengaku, mulai sesak napas menghirup bau asap, dan tenggorokan terasa kering. Hal ini juga dialami warga lainnya, yang menderita sakit asma.

Kepala Dinas Kesehatan Isnorhatta mengatakan, sejauh ini laporan harian puskesmas-puskesmas belum ditemukan pasien dengan penyakit Ispa, yang disebabkan kabut asap.

"Tapi, pada pertemuan 11 September kami dengan seluruh puskesmas se-kabupaten, mereka diminta meningkatkan kewaspadaan dini dan menyiapkan masker, jika sampai udara memburuk," kata Hatta.

Direktur RSUD Pambalah Batung I Nyoman Anom, juga menyatakan pasien anak, masih normal. "Belum ada lonjakan penderita ispa," jelasnya.

Kabut asap di HSU diyakini Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan (LHPKP) HSU kiriman dari kabupaten tetangga.

Kepala Dinas Nurhadi Riswanda LHPKP mengatakan, selama ini pembakaran lahan di HSU untuk pertanian sudah berkurang, karena musim tanam sudah selesai.

"Kalaupun ada, paling untuk perkebunan, tapi jumlahnya sedikit, tidak begitu berpotensi menyumbang asap," katanya.

Nurhadi justru menduga, asap itu kiriman Kabupaten Bartim, Balangan, Tabalong, HST dan HSS.

Bedasarkan jumlah titik api hasil laporan satelit NOAA, minggu pertama September, HSU hanya ada lima titik api.han

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: