Friday, October 13, 2006

Korban Lumpur Diancam Tembak Tempat

Rabu, 27 September 2006 01:51:26

Sidoarjo, BPost
Sikap represif mulai diperlihatkan pemerintah terhadap korban luberan lumpur PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jatim. Aparat kepolisian mengancam akan menembak jika ada korban lumpur yang melakukan aksi anarkis. "Kita akan berlakukan tembak di tempat," tandas Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar di Sidoarjo, Selasa (26/9).

Tindakan ini ini dilakukan untuk mengamankan kerja Timnas Lumpur yang dibentuk pemerintah, dua pekan lalu. "Kita akan terjunkan 1.089 aparat untuk mengamankan situasi," ujar Anang.

Menyinggung dana operasi yang dikabarkan berasal dari Lapindo, Anang menyangkalnya.

Akibat luberan lumpur yang tak kunjung berhenti, jalan tol Gempol-Porong, makin kritis. Lumpur setinggi 40-150 sentimeter menggenangi badan jalan. Ini dikarenakan jebolnya lagi tanggul di km 38 pada Selasa dinihari.

Tak hanya jalan tol, rel kereta api jurusan Surabaya-Malang juga terancam. Untuk mencegah luberan lumpur, di sepanjang rel kereta api terutama di Desa Siring, dibangun parit selebar satu meter, kedalaman satu meter dan panjang 300 meter.

Rencananya, parit tersebut untuk menampung air lumpur sehingga tidak mengenai badan rel kereta api.

Jika rel terendam lumpur, maka perjalanan kereta api Surabaya-Malang maupun Surabaya-Banyuwangi akan terganggu. Pasokan BBM ke Malang pun akan terganggu karena selama ini distribusi BBM ke Malang dari Surabaya menggunakan angkutan kereta api.

Rencananya, Rabu (27/9) ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan lokasi pembuangan lumpur. Hal ini diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto usai ketemu Yudhoyono. "Kita mau menyelamatkan manusia atau ikan? Kalau mau menyelamatkan manusia, tentu harus dibuang ke laut." ujar Djoko.

Tersentuh oleh penderitaan korban lumpur, Gubernur Kalteng A Teras Narang menegaskan siap menampung melalui program transmigrasi."Nantinya mereka kami tempatkan di kawasan rehabilitasi eks Proyek Lahan Gambut (PLG) yang saat ini masih kekurangan warga," katanya. "Pemerintah berencana merelokasi para penduduk desa tersebut. Daerah yang menjadi tujuan adalah Riau dan Kalteng. dtc/tnr/mic

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: