Selasa, 26 September 2006 02:55:54t
Banjarbaru, BPost
Fajar menutup hidungnya dengan kain. Tangannya menyapu hidung yang dipenuhi cairan putih. Pria berpostur jangkung ini berbuat ini karena terganggu dengan kabut asap yang sudah menyesakkan dada dan mengganggu pernapasannya.
Memang, selain penerbangan, kabut asap yang telah menyaput Kota Banjarbaru dampaknya mulai dirasakan warga. Pekatnya kabut asap sudah terasa tak sehat lagi.
Wajar jika Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mengancam kota berjuluk "Kota Sehat" ini.
Menyikapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru segera membagikan masker 8.500 buah dan mengusulkan 25 ribu masker tambahan ke Pemko Banjarbaru.
Hal itu dikemukakan Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota Banjarbaru, dr Diah Ratih haris.
"Agustus lalu kita telah menyiapkan masker, ternyata asapnya tidak parah, hanya di beberapa tempat di Landasan Ulin.
Sekarang, asap sudah pekat, sehingga stok yang dipersiapkan segera kita bagi," ujarnya, seraya menyebutkan pembagian masker bekerja sama dengan Polresta.
Mengenai dampak Asap, Diah mengaku, saat ini masih belum terlihat dampaknya karena memang munculnya asap yang pekat ini baru tiga hari belakangan ini. Ia tidak mengkhawatirkan dampak asap akan berakibat langsung dengan warga yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma atau paru-paru.
Ia justru mengkhawatirkan warga yang normal, karena yang memiliki penyakit pernapasan dalam situasi seperti ini biasanya telah mempersiapkan obat dan masker. Sedangkan yang normal, tidak memiliki persiapan. niz
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Friday, October 13, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment