Saturday, October 14, 2006

Korban Lumpur Dapat THR

Rabu, 04 Oktober 2006 03:02:22

Sidoarjo, BPost
Kabar gembira bagi pekerja yang menjadi korban luapan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Meski pabriknya tergenang lumpursehingga jadi pengangguran, sekitar 2.500 buruh dari 20 pabrik akan mendapatkan THR. PT Lapindo menjamin mereka mendapatkan THR sebesar satu kali gaji.

"Untuk THR, kami minta kepada Lapindo menyiapkan paling tidak satu kali gaji dan Lapindo cukup kooperatif," kata Bupati Sidoarjo Win Hendrarso.

Hal ini disampaikan Win saat menerima kunjungan Mensos Bachtiar Chamsyah di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Selasa (3/10). Dalam kesempatan itu, Win memaparkan 197 KK dari 213 KK korban lumpur telah meninggalkan lokasi pengungsian.

Mereka bersedia menerima uang kontrakan sebesar Rp5 juta dan uang pindah Rp500 ribu. Selain itu, bantuan Presiden yang sudah dibagikan sebesar Rp856 juta dari Rp1 miliar kepada 1.800 KK korban lumpur.

Dalam kunjungan itu, Mensos sempat didemo puluhan korban. Mereka menolak lumpur dibuang ke laut.

Selain berorasi, massa juga menggelar spanduk besar sepanjang 6 meter yang bertuliskan: "Masyarakat korban lumpur menolak lumpur dibuang ke laut." Namun, Mensos tidak menggubris aksi itu dan bergegas meninggalkan mereka.

Rencananya, Rabu (4/10) ini dilakukan ujicoba pembuangan lumpur ke Sungai Porong. Rencana yang sempat menimbulkan pro kontra di sejumlah kalangan itu dikemukakan oleh Ketua Pelaksana Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Porong, Basuki.

Menurutnya, hingga kemarin mobilisasi pompa penyedot sedang berlangsung untuk pelaksanaan uji coba. Dari tiga pompa yang rencananya akan dioperasikan pada uji coba, masih menggunakan satu unit dahulu. "Pompanya ini khusus karena untuk menyedot lumpur. Mudahan-mudahan besok (hari ini) sudah bisa diujicobakan," kata Basuki.

Dengan pembuangan lumpur langsung ke sungai itu diharapkan ketika musim hujan turun mampu meminimalisasi dampak yang lebih besar di lokasi-lokasi yang saat ini terkena luapan lumpur. Langkah lain untuk menghindari terjadinya pendangkalan, kata Basuki, pihaknya akan melakukan penggelontoran di hulu Sungai Porong di kawasan Mojokerto.

"Nantinya lumpur itu bisa langsung terbawa langsung ke muara sehingga kekhawatiran adanya pendangkalan tidak terjadi. Di muara pun juga dilakukan upaya untuk mencegah pendangkalan dengan pengerukan," jelasnya.

Sesuai jadwal yang direncanakan, pembuangan lumpur secara massal akan dilangsungkan 5 Oktober dengan mengerahkan tiga pompa yang masing-masing mampu menyedot 1.000 -1.500 meter kubik lumpur per jam. dtc/ant

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: