Saturday, October 21, 2006

Kabut Asap

Selasa, 26 September 2006
Banjarmasin, Kompas - Serbuan kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Kalimantan Selatan masih terjadi. Kabut asap di antaranya menyelimuti pinggiran Banjarmasin dan ibu kota Kabupaten Barito Kuala, Marabahan.

Asap tebal terutama terjadi sekitar pukul 05.00 hingga 07.30 dengan jarak pandang berkisar 50 hingga 500 meter.

Akibat cuaca buruk, arus lalu lintas angkutan darat dan pelayaran sungai di Marabahan, yang merupakan pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Negara, terganggu.

"Kegiatan angkutan sungai di Marabahan mulai ramai setelah pukul 08.00," kata Riki, staf Humas Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan, Senin (25/9).

Menurut Riki, kebakaran semak belukar masih terjadi di beberapa tempat di sekitar Marabahan. Kebakaran terjadi pada siang dan malam hari.

Berdasarkan pantauan Kompas, kebakaran lahan rawa, semak belukar, dan areal pertanian juga terjadi di sepanjang jalan Banjarmasin menuju Pelaihari, ibu kota Kabupaten Tanah Laut. Kepulan asap dari beberapa lokasi terlihat jelas dari jalan trans-Kalimantan pada ruas Lianggang, Bati-bati, Pelaihari, dan Kintap. Selain karena terbakar sendiri, kebakaran itu terjadi karena ulah penduduk yang membuka lahan jagung dan padi. Peladang harus selesai membuka lahan sebelum musim hujan tiba.

Kondisi pencemaran di Palangkaraya akibat asap, kemarin, berstatus berbahaya. Ini terlihat dari papan indeks standar pencemaran udara di bundaran besar pusat kota. Untuk mengakhiri pencemaran udara itu, dalam waktu dekat direncanakan pemadaman kebakaran lahan dengan menggunakan metode bom air.

Asap tebal juga masih mengganggu Jambi. Akibatnya, penerbangan ke Bandara Sultan Thaha Syarifuddin, Jambi, kemarin kembali terganggu. Jarak pandang di Bandara Sultan Thaha pada pukul 07.00-09.00 hanya sekitar 300 meter. Jarak pandang membaik, yaitu sekitar 1.200 meter, terjadi mulai pukul 10.00. Asap dari kebakaran hutan dan lahan sejak lima hari terakhir kembali menyelimuti Jambi.

"Pesawat Sriwijaya Air, yang menurut jadwal mendarat di Bandara Jambi pukul 08.10, menunda keberangkatannya dari Jakarta dan baru tiba di Jambi pukul 11.30," kata Haris, petugas ruang VIP Bandara Sultan Thaha Jambi, Senin.

Penerbangan lain yang dijadwalkan mendarat mulai pukul 10.45 tidak mengalami penundaan. (FUL/CAS/NAT)

No comments: