Friday, October 13, 2006

Kabut Asap Rusak Lingkungan

Sabtu, 30 September 2006 01:01:29

* Pengukuran ISPU diteruskan

Banjarbaru, BPost
Kabut asap tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tapi juga dapat merusak lingkungan. Asap yang bermula dari pembakaran lahan, perlahan tapi pasti akan merusak ekosistem gambut.

Akibat pembakaran lahan, ekosistem gambut yang tergolong rapuh akan terpupus fungsinya menjaga keseimbangan lingkungan. Ujung-ujungnya dampak pada kesehatan manusia.

"Ekosistem gambut itu sifatnya rapuh. Pembakaran lahan yang berujung produksi kabut asap jika dilakukan terus menerus akan menghilangkan fungsinya sebagai penahan dan pemberi air dan filtrasi toksid atau racun selain fungsinya sebagai penampung kehidupan biota," tandas I Ketut Winasa, Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL PPM) Kalseltengtim di Banjabaru, Jumat (29/9).

Dampak akhirnya jelas berlangsung pada kesehatan manusia. Hilangnya beberapa fungsi tersebut dicontohkan akan sangat erat dengan ancaman diare, sementara asapnya langsung mengakibatkan Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

BTKL telah memberikan peringatan pada warga sekitar lokasi titik api. Apalagi, sekarang di sejumlah kawasan yang berdekatan dengan lokasi pembakaran ada informasi telah mengalami krisis air.

"Itu adalah gejala awalnya, kalau pembakaran lahan dan asap dapat merusak lingkungan selain kesehatan manusia," sambung Ketut.

Lantas, apa solusinya? Ketut menawarkan agar selain regulasi yang lebih ketat dari pemerintah dalam menanggulangi pembakaran, perlu dipikirkan bagaimana agar pembakaran lahan disiasati dengan teknologi.

Lahan yang dibakar usai panen di areal persawahan atau hutan yang dibuka untuk ladang diharapkan diminimalisir dengan cara memanfaatkan jerami sisa panen sehingga berdaya guna.

Saatnya para ahli teknologi pertanian di daerah ini memikirkan bagaimana solusi terbaiknya. Tidak hanya membakar dan meninggalkan begitu saja.



Sangat Tidak Sehat

Sementara itu, hasil pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kawasan Landasan Ulin udaranya sangat tidak sehat. Karena itu, pihak BTKL akan meneruskan pengukuran ISPU hingga batas pengukuran periodik 12 kali.

Sementara alat di stasioner Pukesmas Pramuka akan dihentikan, mengingat variabel ISPU di sana kondisinya masih tergolong sedang dan baik, belum mengganggu.

Untuk masyarakat Landasan Ulin hingga Gambut, Ketut mengingatkan agar menjaga kesehatan lebih ketat lagi terutama mereka yang tergolong rentan dengan gangguan pernafasan dan alergi udara atau asma.

Begitu pula dengan anak-anak dan para manula diimbau agar tidak menanggalkan masker atau penutup hidung saat berada di wilayah rentan tersebut. niz

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: