Sabtu, 30 September 2006 03:28:57
* n Dusun Jatinom terkubur
Sidoarjo, BPost
Sungguh pemandangan mengerikan yang dilihat Ny Suryati (38). Sebelumnya pemandangan itu tidak pernah muncul di benak warga Dusun Jatinom, Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, itu. Hanya dalam waktu empat bulan, rumah yang didiaminya bertahun-tahun hilang terkubur luapan lumpur panas PT Lapindo Brantas.
Dari sebuah tanggul di Desa Jatirejo, ia memandang ke kampung halamannya. Kini, dusun yang telah ikut membesarkan dirinya itu tidak tampak lagi. Tidak ada bekas bangunan yang tampak, karena lumpur sudah menenggelamkan dan mengubur kampungnya.
"Rumah dan desaku sudah hilang ditelan lumpur. Saya dan keluarga sudah pasrah," tukas Ny Suryati. Di matanya terlihat genangan air.
Pemandangan yang sama juga terjadi hampir di seluruh dusun yang ada di Desa Siring. Bila Dusun Jatinom sudah tidak tampak lagi bekas rumah dan tinggal hamparan lumpur dan air, sejumlah dusun lain masih terlihat atap rumahnya.
Padahal, pada minggu lalu, Desa Jatinom masih bisa dilihat meski hanya berupa atap-atap rumah. Namun, secara perlahan-lahan lumpur tak henti-hentinya mengalir ke Desa Siring. Kini, desa itu hilang berganti lautan lumpur.
Kondisi agak lumayan terjadi di Desa Jatirejo bagian barat. Sejumlah rumah masih terlihat ujung gentengnya. Beberapa bangunan bertingkat masih kokoh berdiri meski sepertiganya sudah direndam lumpur.
Pepohonan yang sebelumnya menjulang tinggi sudah tumbang.
Akibat luapan lumpur, jaringan pipa gas yang masuk kategori bahaya, sewaktu-waktu bisa patah akibat terjadinya pergerakan tanah di sekitarnya.
"Jika ini terjadi dampaknya sangat besar. Selain masyarakat terancam keracunan gas, Industri-industri di Jatim yang berlangganan gas juga pasti terganggu," tegas Bupati Sidoarjo, Win Henrarso. dtc/sbp
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Friday, October 13, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment