Saturday, October 14, 2006

Bandara Kalsel Sempat Lumpuh

Jumat, 13 Oktober 2006 02:56:48

Banjarmasin, BPost
Bandar Udara (Bandara) Syamsudin Noor Banjarmasin terancam lumpuh. Sejumlah penerbangan terpaksa mengalami penundaan beberapa jam akibat kabut asap tebal menyelimuti landasan pacu, Kamis (12/10).

Kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan kemarin terbilang paling parah dibanding hari-hari sebelumnya. Praktis, kota Banjarmasin dan Banjarbaru nyaris gelap.

Bandara Syamsudin Noor yang berada di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, jarak pandang pada pagi hari hanya berkisar 75-100 meter. Bahkan, pada pukul 05.00 jarak pandang di sekitar bandara kurang dari 10 meter.

Pendeknya jarak pandang itu menyebabkan empat maskapai penerbangan; Garuda, Batavia Air, Lion Air (Wing) dan Trigana Air yang sedianya lepas landas mulai pukul 07.00 hingga pukul 08.00 terpaksa ditunda.

"Penundaan penerbangan kali ini yang terburuk terjadi di Bandara Syamsudin noor," kata Siswandi, manajer operasi PT Angkasa Pura Bandara Syamsudin Noor kepada BPost, kemarin.

Jika kondisi asap semakin pekat, sangat dimungkinkan Bandara Syamsuddin Noor akan mengikuti jejak Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, yang hingga saat ini masih belum bisa digunakan baik untuk take off maupun landing pesawat.

Siswandi memperkirakan serbuan asap pekat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini mengingat upaya pembuatan hujan buatan gagal.

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Syamsudin Noor merekam pendeknya jarak pandang. Dari satelit NOAA terlihat titik api telah mengepung separuh wilayah Kalimantan.

"Hari ini adalah yang terparah sepanjang kabut asap selama hampir sebulan ini, jarak pandangnya hanya dua meter. Padahal sebelumnya jarak pandang masih pada posisi 100 meter," terang Dwi Agus Priyono, kepala BMG Bandara Syamsudin Noor.

Kegiatan penerbangan baru normal di atas pukul 08.30 Wita setelah kepungan asap pekat menghilang dan jarak pandang di atas 300 meter.

Tidak jauh berbeda di Bandara Supadio, Pontianak, Kalbar. Serbuan kabut asap yang tidak kunjung membaik menyebabkan seluruh penerbangan masih dibatalkan. Kota Pontianak sendiri, diguyur hujan lebat selama tiga jam namun hal itu tidak berpengaruh.

Terkait merajalelanya pembakaran hutan di wilayah setempat, petugas kian bertindak tegas. Polda Kalbar menahan dua manajer PT MAR, yakni Ga dan Jm yang diduga membakar lahan. Dua pimpinan perusahaan perkebunan sawit ini merupakan dua tersangka pertama yang ditahan Polda Kalbar selama tahun 2006. Menurut Direktur Reserse Polda Kalbar, Kombes Sriyono, PT MAR dipergoki membakar lahan pada 14 Agustus 2006 lalu.

Tabrakan Beruntun

Pekatnya asap telah menyebabkan tabrakan kendaraan bermotor di tiga lokasi berbeda di sepanjang Jl A Yani, wilayah Banjarbaru. Meski tidak ada korban jiwa, musibah itu menyebabkan empat warga, termasuk satu anggota polisi, menjalani perawatan intensif karena mengalami luka parah.

"Saya seperti tidak sadar tiba-tiba sudah menabrak truk. Saat itu asap benar-benar pekat, saya tidak melihat apa yang ada depan," kata Subianto, seorang karyawan Gramedia,

Sementara kabut asap di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, semakin parah. Hingga pukul 10.00 WIB Kota Palangka Raya masih gelap berkabut. Kabut asap kemarin bahkan jauh lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya. Udara di kota ini juga sudah mengandung racun berbahaya.

Kadinkes Palangka Raya, Rian Tangkudung menuturkan, meski jumlah penderita ISPA mencapai 1.788 orang, namun secara keseluruhan belum dapat dikatakan masuk dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah.

Minta Maaf

Akibat kabut asap kiriman Indonesia, Australia dan beberapa negara Eropa mengeluarkan travel advisory yang meminta warganya tidak pelesir dulu ke Malaysia. Pasalnya, indeks polusi udara di Negeri Jiran itu di atas ambang normal.

Travel Advisory itu membuat bingung pejabat Malaysia. Menteri Pariwisata Adnan Tengku Mansor mengatakan, yang dapat pasokan asap hasil pembakaran hutan bukan hanya Malaysia tapi juga Singapura, Brunai dan Thailand. Namun ternyata cuma Malaysia yang dikenai cap buruk.

"Ini (travel advisory) merupakan tekanan negara asing yang mengganggu citra Malaysia," imbuh Mansor.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menghubungi Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong,

"Presiden meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat Singapura dan Malaysia akibat asap ini," kata jubir kepresidenan, Dino Patti Djalal.

Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk menanggulangi masalah kabut asap. Alokasi anggaran ini telah mendapat persetujuan DPR.

Dana tersebut pertama-tama akan digunakan menyewa dua helikopter dari perusahaan swasta Malaysia dan Australia. Helikopter Malaysia mampu mengangkut 9.000 liter air untuk dibomkan ke titik-titik api di Sumatera Selatan, Jambi,dan Kalimantan Tengah.

Upaya lain untuk mengatasi bencana asap menyiapkan hujan buatan sesuai kondisi dan kesiapan awan. Hujan buatan pertama-tama akan dilakukan di Jambi dan Kalimantan Tengah. niz/JBP/ade/yat/kcm

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: