Senin, 07 Agustus 2006 01:35:08
Banjarbaru, BPost - Teriknya sinar matahari beberapa waktu terakhir, memicu peningkatan suhu udara dan resiko kebakaran. Data Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika di Banjarbaru, sejak minggu ke empat Juli hingga awal Agustus ini grafik sistem peningkatan bahaya kebakaran juga menunjukan peningkatan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Evi, mengatakan, dari hasil pengukuran suhu, kelembaban udara, kecepatan angin dan curah hujan di wilayah Kota Banjarbaru sejak awal Juli, drought code (DC) atau indeks kekeringan dan konsumsi bahan bakar total yang menggambarkan potensi asap menunjukkan angka yang terus meninggi. Setelah sebelumnya sempat tak stabil dari kapasitas rendah sejak 24 Juli, kini mencapai 364,8.
Imbasnya, Fire Weather Index (FWI) atau indeks dari bahaya kebakaran, intensitas api, dan peringkat penanggulangan kebakaran mencapai titik ekstrim. Indeksnya kini mencapai 21,81. Artinya, tingkat intensitas api sangat tinggi, kemungkinan pemadaman yang dilakukan sangat kecil dan harus memerlukan perlatan yang canggih.
"Potensi kebakaran kita itu cukup tinggi kalau dilihat suhunya sekarang, tanaman yang mengering itu sudah menjadi bahan bakar yang siap terbakar kapan saja. Jadi sangat patut untuk diwaspadai," beber Evi.
Asumsinya, kalau pun ada hujan beberapa hari maka suhu meningkat, kadar air berkurang (kelembaban berkurang) ditambah kecepatan angin yang tinggi menambah besarnya risiko kebakaran.niz
Monday, August 07, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment