Thursday, July 27, 2006

Banjir Ke Banjarmasin

BPost; Saturday, 01 July 2006 03:26:42

Martapura, BPost - Warga yang tinggal di daerah perbatasan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin diminta waspada. Banjir yang melanda daerah hulu Banjar mengarah daerah perbatasan dan selanjutnya menuju ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

"Warga Kecamatan Sungai Tabuk harus waspada. Air bah bergerak ke Banjarmasin. Daerah perbatasan Banjar tersebut diperkirakan mendapat giliran terendam banjir dalam beberapa hari ke depan," kata Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Banjar Hendra Fauzi MAP, Jumat (30/6).

Banjir akan semakin tinggi bila terjadi pasang tinggi dari Banjarmasin.

Bencana tersebut kembali menewaskan warga Banjar. Geron (72), yang tinggal di Pasar Jati Kecamatan Astambul, meninggal akibat terseret arus saat hendak mengungsi. Selasa lalu, Amanah (32), ibu rumah tangga di Desa Bincau Muara Kecamatan Martapura Kota tewas setelah terjatuh ke sungai.

Di Astambul, konsentrasi pengungsian berada di Gunung Balai. Ada pula yang mengungsi Danau Salak hingg Kota Banjarbaru. Banjir parah masih terjadi di Munggu Raya dan Limamar.

Setelah banjir di Mataraman dan Astambul menyurut, giliran Martapura Timur, Martapura Kota dan Martapura Barat yang terancam. Dikatakan Camat Martapura Timur Aidil Basith, 20 desa di wilayahnya mulai terendam.

Sementara di Martapura Kota, air terus naik meski gerakannya tidak cepat. Di Desa Tambak Baru, ketinggian air dalam rumah masih satu meter. Begitu juga Kelurahan Murung Keraton, Tanjung Rema, Tunggul Irang, Bincau, Bincau Muara dan Keraton yang dekat dengan persawahan. Di Sungai Sipai, air juga mulai menyebar.

Di Martapura Barat, air juga mulai menggenangi hampir seluruh desa di wilayah itu. Menurut Camat Martapura Barat Irwan Kumar, desa-desa yang mulai terendam antara lain Teluk Selong, Rangkas, Sungai Rangas, Sungai Batang dan Hambuku.

Para pengungsi mengharapkan bantuan para dermawan. Apalagi stok pangan untuk korban banjir di Banjar hanya cukup sampai Minggu. Bupati HG Khairul Saleh kebingungan mengupayakan anggaran karena sebelumnya mengucurkan Rp1,2 miliar melalui Satkorlak.

"Kami sudah mengirim surat ke gubernur dan menteri. Kalau tidak ada bantuan segera, kami tidak tahu lagi harus mengupayakan bantuan dari mana lagi. Kami angkat tangan, karena stok yang ada hanya cukup untuk dua hari," tutur Khairul, kemarin.

Satkorlak hingga hari kelima membuat 23 dapur umum. Kepala Dinkesos Banjar Hendra Fauzi mengatakan pihaknya mengeluarkan beras 12 ton per hari. Sementara persediaan yang ada tinggal 26 ton. adi/sig/niz/coi

No comments: