Friday, July 28, 2006

3.000 Pengungsi Banjir Belum Kembali

Radar Banjarmasin; Sabtu, 22 Juli 2006

BANJARMASIN - Upaya memberikan pertolongan kepada para pengungsi banjir terus dilakukan pihak Pemprov Kalsel dan Pemkab yang tertima musibah. Dari 4 kabupaten yang tertimpa musibah banjir, saat ini ini masih ada sekitar 3.000 orang pengungsi banjir dari Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang belum bersedia kembali ke rumah mereka masing-masing. Pasalnya, rata-rata para pengungsi banjir itu masih diliputi kekhawatiran air bakal pasang lagi.

Demikian diungkapkan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dalam teleconference dengan Mendagri M Ma'ruf, kemarin. Dalam kesempatan itu, Rudy melaporkan bahwa kondisi air pasca terjadinya banjir di beberapa daerah saat ini mulai berangsur turun, dan para pengungsi pun sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. "Tapi, sampai saat ini masih ada pengungsi banjir yang belum bersedia kembali ke rumah mereka. Yakni pengungsi banjir yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Meski begitu, upaya untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi itu sudah dilakukan oleh Pemrov Kalsel," ujarnya.

Selain masalah pengungsi banjir, Rudy juga melaporkan masalah musibah kebakaran di Kotabaru. Disebutkan, saat ini terdapat 2.319 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggalnya, atau bila dihitung per jiwa sekitar 7.000 orang yang tidak memiliki tempat berteduh. "Makanya, untuk masalah penataan pasca kebakaran ini, kita mengharapkan ke depannya Pemkab Kotabaru dapat melakukan penataan di lokasi bekas kebakaran itu, sehingga kebakaran besar itu tidak terjadi lagi," katanya.

Menanggapi masalah pengungsi banjir di Kabupaten Tanbu, Mendagri M Ma'ruf meminta kepada Gubernur Kalsel agar tetap memperhatikannya sampai semua pengungsi kembali ke rumah mereka. Sedangkan untuk masalah pembangunan kembali kawasan bekas kebakaran, diharapkan tetap mengacu pada peraturan yang ada. "Jadi, kalau mau membangun rumah, usahakan rumah yang standar dengan kesehatan. Kemudian atur jarak antara rumah satu dengan yang lainnya," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi untuk kegiatan acara teleconference itu sendiri, Gubernur Rudy mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai ujicoba peralatan teleconference yang saat ini sudah dimiliki oleh Pemprov Kalsel. "Ini kan hanya percobaan peralatan untuk teleconference seluruh Pemda di Indonesia, yang kini dimiliki oleh para gubernur di seluruh Indoensia. Jadi dalam hal ini kita baru melakukan uji coba, dan kebetulan Pak Menteri minta informasi-informasi dari daerah," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, dengan menggunakan alat teleconference ini seluruh pimpinan daerah dapat melakukan dialog dan melakukan tukar pikiran. "Kita bisa lihat tadi bahwa kita juga bisa konek dengan kawan-kawan dari provinsi lain. Jadi bisa bicara langsung dengan pejabat yang berada di daerah lain, sehingga bisa langsung tukar pikiran," ujarnya.

Ditanyakan apakah dengan adanya alat tersebut nanti dapat mengurangi jadwal kepala daerah melakukan kunjungan keluar daerah, Rudy Ariffin hanya mengometarinya dengan singkat. "Mudah-mudahan," katanya.(gsr)

2 comments:

Anonymous said...

Here are some links that I believe will be interested

Anonymous said...

Your are Excellent. And so is your site! Keep up the good work. Bookmarked.
»