Tuesday, August 03, 2010

Korban Belum Ditemukan, Tiga Kerabatnya Malah Kerasukan

Radar Banjarmasin, Minggu, 1 Agustus 2010

Nauansa sedih masih menyelimuti keluarga Safrudin, salah satu keluarga korban banjir Satui yang mayatnya masih belum diketemukan sampai berita ini diturunkan. Tiga gadis keponakan korban ternyata malah mengalami nasib sial. Ia harus kerasukan penghuni alam sebelah yang menginginkan pencarian dihentikan.
SUROTO, SATUI
BERSAMA Managing Secretary Radar Banjar Peduli, Yohandromeda Syamsu, sekitar jam 10.00 wita Radar Banjarmasin menyambangi kerabat rumah Safrudin, yang sampai saat ini mayatnya masih belum diketemukan.
Safrudin diduga masih berada di dalam kubangan bekas galian Batubara bersama 3 anaknya.
Keadaan rumah kerabatnya terlihat sangat ricuh, sebab mereka semua harus menenangkan ketiga gadis yang merupakan keponakan Safrudin. Dari Kamis malam yang lalu sekitar jam 23.00 Wita kerasukan roh halus.
Ketiga perempuan itu adalah, Rani (16), Misriah (18) dan Zubaidah (20). Menariknya, Rani dianggap oleh Misriah dan Zubaidah yang sama-sama kerasukan dianggap roh jahat yang mengakibatkan jasad Safrudin (35), Timah (16), Andre (8) dan Fitri (15) belum bisa ditemukan.
Saat Radar Banjarmasin mencoba berkomunikasi ternyata Misriah dan Zubaidah mengamuk dan menyalahkan Rani sebagai roh jahat. “Tanyakan kepada si jahat itu, aku tidak mau diganggu,” ujarnya meracau yang langsung dipegang oleh banyak orang karena akan lari mengejar Rani yang ditempatkan terpisah.
Sementara itu sepupu Safrudin, Hansur mengatakan bahwa ketiga perempuan yang kerasukan tidak mau dijadikan satu tempat. “Mereka tidak mau jadi satu, sebab Rani yang merupakan anak saya dianggap yang berdua itu, kerasukan roh yang paling jahat,” ujarnnya.
Suasana semakin riuh ketika Radar Banjarmasin akan mengabadikan mereka dengan kamera. Misriah dan Zubaidah langsung menjerit-jerit menolaknya. Lagi-lagi mereka mencaci Rani yang dianggap paling bersalah dalam dunia gaibnya.
Sementara itu Guru Basri yang merupakan salah satu orang pintar yang menagani ketiga orang tersebut mengatakan bahwa alam sebelah menginginkan pencarian dihentikan. “Mereka sedang mengadakan pesta, dan mereka ingin tempat itu sepi dari manusia,” ujarnya.
Bahkan dari penuturan Guru Basri bahwa keadaan roh Safrudin dan anak-anaknya dalam keadaaan belum menentu. “Saya mengadakan komunikasi dengan keluarga alam sebelah, yaitu dengan ketiga gadis yang kerasukan ini, salah satu dari mereka mngetakan bahwa roh saudara kita Safrudin dan anak-anaknya masih mengambang. Hal itu disebabkan oleh roh yang menjaga pusaran belum menerima karena adanya pengrusakan alam akibat penambangan,” terangnya.
Kerabat korban hanya berharap mayat korban segera ditemukan. Saat ini yang dilakukan oleh keluarga melakukan selamatan korban yang ketujuh harinya.”Keluarga kami sarankan untuk bersabar dan melakukan selamatan 7 hari bagi 4 jenasah yang belum ditemukan. Juga selamatan bagi istrinya yang sudah ditemukan dan sudah dikuburkan,” pungkas guru Basri.

No comments: