Tuesday, March 03, 2009

Abrasi Pantai Meluas, 44 Kuburan Dibongkar

Kamis, 29 Januari 2009 | 22:19 WITA

BATULICIN, KAMIS - Akibat ulah tangan jahil yang tak bersahabat dengan mengambil pasir semaunya tanpa memikirtkan akibatnya, ditambah faktor cuaca buruk, diprediksi Kota Pagatan bakal tengelam.

Pasalnya ketinggian air laut semakin naik akibat gelombang pasang air laut di pesisir pantai Kota Pagatan, hingga mencapai ketinggian 3 meter diatas permukaan laut. Belum lagi abrasi yang kian meluas mengancam pemukiman warga dan pekuburan muslimin setempat.

Warga resah dan dalam ketakutan yang mencekam berdiam di sekitar pesisir pantai Kota Pagatan karena rumahnya terancam roboh akibat tanahnya sedikit demi sedikit, tergerus hantaman ombak yang kian ganas menyusul gelombang pasang air laut serta cuaca hujan dalam sepekan ini yang tak menentu.

Belum lama ini, Rabu (28/1) sebanyak 44 kuburan tua dibongkar kerabatnya karena tergerus ombak pantai Kota Pagatan, yang selalu terjadi siang dan malam hari.

Ahli waris almarhum, Rusli Baco (40) warga Desa Pejala RT 2 Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) resah setelah melihat tulang-belulang familinya dan kerabatnya yang telah diambil dari lubang kubur tampak terlihat menyeramkan.

Padahal, tak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk evakuasi dan prosesi pemakaman kembali. Terlebih Rusli Baco hanya sekedarnya seorang nelayan setempat yang pas-pasan hidupnya.

Namun, demi ketenangan keluarganya, mereka pun memindahkan kuburan tua dari para kerabatnya itu ke daratan yang lebih tinggi dan jauh jaraknya dari pesisir pantai Kota Pagatan, tepatnya kuburan muslimin Desa Pejala, sekitar 3 kilometer dari pesisir Pantai Kota Pagatan.

Kepala Desa Mattone Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir, Tanbu, Andi Jaya mengatakan tingkat abrasi dipesisir pantai itu kian parah dan mengerus kuburan muslimin tua yang ada dipesisir tersebut.

“Sebagian telah di pindahkan di sekitar pemakaman kubah kota Pagatan,” ujar Andi yang mmenambahkan selain keluarga Rusli Baco juga kerabat Muhammad Syukur memindahkan kubur kerabatnya. (mukhtar wahid)
Buzz up!
ARTIKEL LAINNYA

    *
      Selasa, 3 Maret 2009 | 08:21 WITA
      Busyet, di Tanjung Alat Cuci Darah Dibiarkan di Gudang!
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:19 WITA
      Sibuk Ceramah, Guru Bakeri Tunda Melapor
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:17 WITA
      Remaja Tabalong Wajib Tamat SMA
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:15 WITA
      Warga Ancam Tutup Jalan Tambang
      Selasa, 3 Maret 2009 | 06:09 WITA
      PNS-Honorer Pemkab Banjar Digrebek

1 dari 1 Halaman Komentar | First Prev Next Last

ketika saya membaca berita ini, makin menguatkan cerita teman saya yang pernah berkunjung kesalah satu desa yang ada dikecamatan mantewe,tanah bumbu... bahwa untuk mati didaerah ini harus hati-hati, karna kalau kita dikubur dididaerah pegununganpun akan terusik oleh baket alat berat pertambangan.
Posted by: arie | Jumat, 30 Januari 2009 | 18:15 WITA
posting komentar anda:
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Name (required)
Email (required)
Alamat
Isi Komentar
Security Code (required)

No comments: