Minggu, 06-01-2008 | 00:43:30
• Atap Rumah Beterbangan
• Angin Ribut Sapu Tanjung dan Martapura
TANJUNG, BPOST - Hujan disertai angin kencang menyaput Kota Tanjung dan sekitarnya selama lima jam, mulai pukul 04.00 Wita dini hari, Sabtu (5/1). Puluhan baliho, papan nama, spanduk bahkan pohon roboh.
Angin juga mengoyak dan bahkan menerbangkan atap seng sejumlah rumah warga di kawasan padat penduduk seperti di Pembataan, Tanjung. Akibatnya, rumah jadi kebanjiran karena air hujan merembes masuk.
Tak hanya itu akibat ada pohon yang tumbang menimpa kabel PLN di depan Makam Pahlawan Maburai dan di depan SPBU Mabuun, listrik di kawasan Kota Tanjung dan sekitarnya padam selama 4 jam, mulai pukul 04.30 Wita.
Pantauan BPost, sebuah warung bakso semi permanen dekat mess Kodim 1008 di Pembataan roboh. Juga sebuah parabola milik warga hilang diterbangkan angin. Warga sejumlah perumahan seperti di Jalan Tanjung Puri juga banyak yang mengeluh kehilangan kursi plastik di teras rumah karena disapu angin.
Di jalanan, seperti di Jalan Tanjung Puri juga banyak pohon yang tercerabut sampai akarnya dan tumbang melintang di tengah jalan. Kerusakan parah juga tampak di kawasan Terminal Mabuun, Kecamatan Murung Pudak.
Satu baliho ukuran besar, iklan milik salah satu operator selular yang dipasang dengan satu tiang penyangga di depan terminal bahkan ambruk menimpa kabel telepon di sampingnya.
Baliho besar produk rokok di depan Gedung DPRD dan di bundaran Monumen Obor Mabuun, papan ucapan selamat datang di depan Polres Tabalong di Pembataan dan papan Dinas Dukpencapil di Tanjung juga roboh.
Kondisi ini tak jauh berbeda dengan di Kabupaten Banjar. Martapura dan sekitarnya diterpa hujan deras dan angin kencang pada Sabtu (5/1) dinihari dan berlanjut hingga siang harinya.
Tiupang angin kencang yang terjadi pada Sabtu siang itu mengakibatkan sebuah neon box yang dipasang di median Jalan A Yani Km 40 dekat RSUD Ratu Zalecha, Martapura roboh, hingga sempat membuat pengendara kaget.
Untungnya neon box, iklan produk rokok itu tidak sampai mengakibatkan warga terluka. Pada saat roboh, tidak ada kendaraan atau warga pejalan kaki yang melintas.
Beberapa warga yang kebetulan lewat di dekat lokasi bergotong royong mengangkatnya. Pemasangan baliho dan neon box di Kota Martapura sepertinya harus ditinjau ulang. Dalam sepuluh hari terakhir, sudah ada dua kejadian serupa.
Pada 26 Desember 2007, angin kencang yang menerjang Kota Martapura dan sekitarnya mengakibatkan sebuah baliho di dekat jembatan irigasi Jalan A Yani Km 38 Sungai Pering ambruk. Ambruknya baliho itu diduga karena tidak kuatnya fondasi yang dipasang. ofy/nda
No comments:
Post a Comment