Rabu, 20 Juni 2007
Kendati sudah berlalu sekira dua pekan, namun musibah angin puting beliung yang menimpa warga Sei Lulut, Banjarmasin Timur, masih menyisakan trauma. Begitu mendengar suara desiran angin yang agak kencang, spontan warga pun berlarian ke luar rumah.
MUSIBAH terkadang tak cuma menyisakan derita bagi korbannya, tapi secara psikologis mendatangkan perasaan waswas dan trauma yang berkepanjangan. Hal itu diakui warga Simpang Limau, Sei Lulut, Banjarmasin Timur yang rumahnya porak-poranda diterpa tiupan angin puting beliung pada 5 Juni 2007 lalu. “Kalau mau jujur, sampai sekarang saya masih trauma akibat musibah puting beliung lalu. Selama ini muncul perasaan waswas kalau-kalau musibah itu terjadi lagi, apalagi kalau ada tiupan angin yang agak kencang,” tutur Ilham, salah satu warga yang rumahnya mengalami rusak total.
Senada dengan Ilham, perasaan trauma juga dirasakan Hasan Baseri, warga RT 09 Sei Lulut. Pria yang berprofesi sebagai petani ini mengaku tak bisa tidur nyenyak jika cuaca hujan disertai angin yang cukup kencang. “Ketegangan semakin terasa kalau tiupan angin yang menerpa atap rumah menimbulkan suara. Sangking takutnya, sampai-sampai saya memilih keluar dari rumah,” tukasnya yang langsung diamini H Anang Syahrani, korban puting beliung lainnya. Pria berperawakan sedang ini memperkirakan dalam waktu 2 sampai 3 bulan ke depan, barulah perasaan trauma mulai hilang.
Sementara itu, Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin mengharapkan warga dapat bersabar dan mengambil hikmah atas peristiwa tersebut. “Siapa pun dari kita tidak akan tahu kapan bencana datang. Karena itu, semua ini merupakan cobaan dari Allah SWT untuk menguji sejauhmana kesabaran dan keimanan kita. Untuk itu, Pemprov Kalsel telah mengalokasikan dana untuk membantu meringankan penderitaan para korban puting beliung yang terjadi di beberapa daerah, termasuk di Sei Lulut,” ujar Rudy Ariffin, pada sela-sela penyerahan bantuan korban puting beliung di Simpang Limau, Sei Lulut, Banjarmasin Timur, kemarin.
Diakui mantan Bupati Banjar ini, bantuan tersebut masih kecil dan tidak seberapa dibandingkan penderitaan yang dialami masyarakat. Namun demikian, ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan penderitaan dan bermanfaat bagi para korban.
Untuk diketahui, setiap korban mendapatkan bantuan mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta, tergantung tingkat kerusakannya. Selain itu, pemprov juga mengalokasikan bantuan untuk fasilitas umum yang mengalami kerusakan sebesar Rp 5 juta, yaitu untuk Masjid Raudatul Jannah dan SMPN 16 Sei Lulut. Dalam kesempatan itu, Rudy juga menyerahkan bantuan atas kerusakan RS Dr Soeharsono (TPT) Teluk Dalam Banjarmasin sebesar Rp 100 juta. Penyerahan bantuan korban puting beliung kemarin juga dihadiri Walikota Banjarmasin H Yudhi Wahyuni, Wakil Walikota Banjarbaru Ruzaiddin Noor, Sekretaris Satkorlak Kalsel Hadi Soesilo, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Banjarmasin.(agus salim)
No comments:
Post a Comment