Wednesday, May 30, 2007

Melihat Kesiapan Tagana HSU Menghadapi Bencana Banjir Siaga 24 Jam, Siap Bergerak Bila Banjir Datang

Rabu, 30 Mei 2007
Namanya bencana alam tentu saja datangnya tak pernah diundang. Ketika bencana banjir datang, semua yang dilewatinya pasti diterjang, tanpa peduli jatuhnya korban jiwa dan harta benda. Karena itu, untuk mengantisipasi bencana banjir dibentuklah satuan tugas yang diberi nama Tagana (Taruna Siap Bencana). Bagaimanakah kesiapan Tagana HSU? .

ABI ZARRIN AL GHIFARI, Amuntai

Kabupaten HSU kerap dilanda banjir besar yang menenggelamkan rumah-rumah penduduk. Ini karena posisi HSU sendiri yang berada diapit tiga sungai besar, yaitu Sungai Barito, Sungai Tabalong dan Sungai Balangan.

Hampir tiap tahun warga selalu direpotkan dengan air yang memasuki rumah-rumah mereka. Meski sudah terbiasa dengan acara “wajib tahunan”, warga tentunya tak ingin adanya korban jiwa maupun harta benda.

Taruna Siap Bencana (Tagana) HSU direkrut dan disiapkan dari warga desa masing-masing dari 219 desa yang tersebar di 7 kecamatan di seluruh Kabupaten HSU. Di setiap desa akan direkrut 5 orang anggota Tagana. .

Seperti pada upacara kesiapan 1.300 orang anggota Tagana HSU yang digelar di lapangan Pahlawan Amuntai, Selasa (29/5) kemarin. Dihadapan Pembina Tagana HSU Drs H Fakhruddin MSi, mereka menunjukkan kebolehannya mengantisipasi bencana banjir yang datang mendadak.

Contohnya, seperti saat simulasi penyelamatan yang ditampilkan anggota Tagana HSU. Pada simulasi ini ada sejumlah warga yang terkepung banjir dengan beberapa anggota warga masyarakat yang terjebak banjir, ditambah adanya korban jiwa yang perlu dievakusi secepatnya. Dengan sigap 4 orang anggota Tagana dengan sebuah Landing Craft Rubber (LCR) atau kerap disebut perahu karet mendatangi korban banjir yang terjebak.

Sementara itu, di tengah lapangan, sekitar 20 orang anggota Tagana yang sudah dibekali materi Safety and Rescue (SAR) atau pertolongan dan keselamatan, hanya dengan dalam waktu tak lebih 20 menit berhasil mendirikan 3 tenda peleton.

Simulasi yang dipertontonkan pada upacara kemarin mendapat perhatian penuh sejumlah orang yang hadir. Betapa tidak, dengan waktu tak lebih dari 20 menit, 1 unit dapur umum lengkap sudah berdiri tegak, ditambah satu unit tenda peleton untuk perawatan korban banjir sementara sudah tersedia. Ditambah lagi satu unit tenda peleton sebagai posko induk koordinasi ketika banjir yang secara tiba-tiba menerjang daerah ini.

Pembina Tagana HSU, Drs Hazairin menceritakan bahwa kesiapan Tagana ini memang dirancang untuk mengantisipasi bencana banjir yang kerap datang. Saat ini 8 tenda peleton, 2 unit dapur umum, 2 buah LCR dan 2 buah perahu Dolphin dimiliki oleh Tagana HSU. "Koordinasi cepat, karena tiap desa kita sudah mempunyai 5 anggota yang bergerak cepat ketika bencana datang. Ada sekitar 1.300 lebih anggota Tagana di daerah ini," ujarnya.***

No comments: