Selasa, 6 Februari 2007
Radar Banjarmasin
AMUNTAI,- Luapan sungai Balangan dan sungai Tabalong sejak Jumat pekan lalu, hingga kemarin masih dirasakan warga Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sedikitnya 2.181 rumah warga di 7 kecamatan di HSU masih terendam.
Daerah paling parah terjadi di Kecamatan Amuntai Tengah, Kecamatan Banjang, Kecamatan Amuntai Selatan dan Kecamatan Amuntai Utara. Ketinggian air di empat kecamatan ini tidak merata, antara 15 cm hingga 200 cm.
Menurut petugas Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten HSU, banjir tidak hanya merendam ribuan rumah warga. Dilaporkan, seluas 18 hektare lahan pertanian di Kecamatan Amuntai Utara, Sungai Pandan dan Kecamatan Babirik juga rusak terendam air.
Itu belum termasuk kerusakan 1.215 kilogram bibit padi yang disemai di sekitar 40,5 hektare lahan pertanian di Kecamatan Sungai Pandan dan Kecamatan Amuntai Utara.
Kerusakan juga melanda sektor peternakan. Kerugian cukup besar diderita warga HSU, khususnya produsen telur itik Alabio. Tercatat produksi telur Alabio yang turun hingga 20 persen akibat banjir.
Ditaksir kerugian material yang diderita produsen telur Alabio mencapai Rp480 juta. Menurunnya produksi telur itik Alabio ini hampir terjadi di 7 kecamatan yang terkepung banjir.
Kerugian lain juga dialami para peternak tambak di sepanjang aliran sungai Tabalong dan Balangan. Tercatat, sedikitnya 21 buah usaha keramba warga yang ada di dua sungai besar berhulu di Kabupaten Tabalong dan Balangan itu, hanyut atau rusak.
Kabag Kesbang Linmas Setda HSU Drs H Rahmadi MSi kepada sejumlah wartawan kemarin mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan tentang jumlah sekolah dan tempat ibadah yang terendam.
“Namun begitu, ada beberapa sekolah yang meliburkan siswanya. Yakni tiga sekolah dasar, satu Madrasyah Tsanawiyah dan 2 TK di Amuntai, Kecamatan Amuntai Tengah,” sebut Rahmadi.
Menurut dia, saat ini dinas-dinas terkait, seperti dinas pendidikan, kesehatan dan bagian sosial Pemkab HSU, telah menangani tempat ibadah yang terendam dan sejumlah fasilitas layanan kesehatan yang turut terendam.
“Meski banjir kiriman menyerang hampir seluruh wilayah HSU, tidak ada warga yang dievakuasi. Sebagian besar masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing,” ujar Rahmadi. Kendati begitu, masyarakat yang menjadi korban tetap mengharapkan bantuan bahan pangan.(bie)
No comments:
Post a Comment