Friday, April 20, 2007

Ruas Jalan Protokol Amuntai “Calap”

Radar Banjarmasin
Selasa, 17 April 2007

AMUNTAI ,- Kembali, untuk yang kedua kalinya dalam tahun 2007 ini, Kota Amuntai kebanjiran. Ini lantaran tingginya curah hujan di daerah hulu sungai, yakni Sungai Tabalong dan Sungai Balangan yang bermuara di kota ini. Akibtanya, sejumlah ruas jalan utama di Kota Bertakwa terendam air setinggi pergelangan kaki orang dewasa. Dari pantauan wartawan koran ini, Jalan A Yani tepatnya di depan perkantoran Pemkab HSU sepanjang 1 kilometer air mengenangi jalan utama kota ini.

Begitu pula di Jalan H Abdul Aziz arah pasar Amuntai, juga terendam air setinggi 15 centimeter. Ini terjadi sejak dua hari terakhir dari Minggu hingga Senin kemarin.

Kondisi ini membuat warga yang ingin melintas di jalan ini terpaksa harus berhati-hati, meski air tidak terlalu tinggi di ruas jalan utama Kota Bertakwa ini.

Sementara itu, ratusan rumah warga di Desa Tambalangan, Kecamatan Amuntai Tengah, yang berada persis di belakang Pasar Amuntai terendam. Di desa yang berada di bantaran Sungai Balangan ini hampir 75 persen rumah warga terendam hingga ke dalam rumah. Ketinggian air mencapai 10 centimeter hingga 25 centimeter.

Ini seperti yang diungkapkan Rima Handayani, warga Desa Tambalangan kepada Radar Banjarmasin. Dikatakannya, air mulai naik sejak hari Sabtu siang hingga membuat banyak rumah warga terendam air sejak Sabtu malam sampai sekarang. “Banjir di tempat kami memang sudah biasa, tapi dari tahun ketahun ketinggiannya semakin meningkat. Ini saja untuk yang kedua kalinya dalam tahun 2007 ini,” bebernya.

Masih dari pantauan koran ini, di Desa Pasar Senin, Kecamatan Amuntai Tengah, satu buah sekolah dasar terendam air. Akibatnya, para murid terpaksa belajar tanpa mengenakan sepatu. Meski sekolahnya kebanjiran, namun para siswa SDN Pasar Senin 1 tidak diliburkan.

“Proses belajar mengajar masih dilakukan, walupun air merendam ruang-ruang sekolah,” ujar salah satu orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah ini. “Tiap air meluap sekolah ini menjadi langganan terendam, tapi tampaknya bangunan sekolah tidak juga ditinggikan atau dipindah,” lanjutnya.

Ia pun berharap, sekolah ini bisa ditinggikan bangunannya atau dipindah ke lokasi lain, agar tidak lagi menjadi langganan terendam air setiap musim hujan. (bie)

No comments: