Monday, April 23, 2007

Barak Korban Tsunami Habis Terbakar

Senin, 05 Maret 2007

Penghuni yang Pernah Terpuruk Harus Mulai Kehidupan dari Nol Lagi

Banda Aceh, Kompas - Dua blok barak korban tsunami di Lambaro Skip, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, yang ditempati 24 keluarga atau sekitar 100 jiwa terbakar habis, Minggu (4/3). Warga yang pernah terpuruk akibat tsunami itu harus memulai lagi kehidupan dari nol karena seluruh harta benda dan modal usahanya ludes.

Api yang diduga dari hubungan pendek arus listrik di sebuah kamar di Blok E itu terjadi sekitar pukul 10.30. Bangunan barak yang terbuat dari tripleks dan kayu membuat api dengan cepat merambat dan melalap masing- masing 12 kamar di Blok D dan Blok E. Nyaris tak ada penghuni yang sempat menyelamatkan harta benda mereka.

Muhzir Mahmud (30), penghuni barak kamar Nomor 48 D, mengatakan, seluruh barang berharganya ludes dilalap api, termasuk peralatan usaha untuk membuat kue, seperti blender, mikser, kompor, dan pemanggang. Alat-alat itu bantuan dari NGO Care Internasional senilai Rp 7 juta. Alat-alat elektronik seperti TV dan radio juga habis.

"Total kerugian yang saya alami sekitar Rp 17 juta. Kami kembali habis. Setelah tsunami, kini api menghabiskan semuanya," kata Muhzir yang tinggal di barak bersama istri dan seorang anaknya sejak tsunami.

Muhzir menambahkan, empat mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 11.30 tak bisa berbuat banyak. Para petugas pemadam kebakaran itu hanya bisa mencegah api agar tidak menjalar ke bangunan di sekitar barak. Sekitar pukul 13.00, api sudah mulai dipadamkan, tetapi dua blok barak berikut isinya itu rata dengan tanah.

Hasyim Abdullah (53), penghuni kamar Nomor 6 Blok E, mengatakan, seluruh harta bendanya, termasuk alat-alat sekolah milik anak-anaknya, ludes. "Hanya celana yang selamat. Semuanya musnah, termasuk barang- barang milik tujuh anak saya serta modal usaha yang kami kumpulkan setelah tsunami," katanya.

Kembali ke tenda

Pascakebakaran, sebagian penghuni barak belum tahu harus tinggal di mana karena rumah bantuan untuk mereka belum siap. "Mungkin akan kembali ke tenda lagi, seperti setelah tsunami dulu." kata Hasyim tentang rencana sementaranya.

Adapun mereka yang sudah siap pindah ke rumah bantuan pun sudah kehilangan barang-barangnya. (aik)

No comments: