Tuesday, March 06, 2007

Sumsel dan Babel Banjir Jalan Lintas Tengah Putus akibat Kebanjiran

Selasa, 30 Januari 2007

Palembang, Kompas - Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dan Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Senin (29/1). Ratusan rumah di daerah itu terendam setinggi 50 sentimeter hingga satu meter.

Banjir di kawasan Kabupaten Lahat selain merendam sejumlah kawasan permukiman juga merusak areal pertanian warga, di antaranya di Desa Muara Semia dan Pseksu. Di salah satu desa, tujuh rumah dikabarkan hanyut.

Informasi dari salah seorang staf Humas Kabupaten Lahat, Balkis, yang dihubungi di Lahat, mengatakan, setidaknya ada lima desa kebanjiran. Ratusan rumah terendam air setelah hujan mengguyur sejak Minggu (28/1).

Ratusan rumah di Kota Pangkal Pinang dilaporkan terendam setelah hujan lebat empat jam sejak pukul 02.00, Senin kemarin. Daerah terparah, yakni Kecamatan Bukit Intan dan Kecamatan Rangkui. Dari data sementara posko banjir, jumlah rumah yang terendam 263 rumah di Kecamatan Bukit Intan dan puluhan rumah di Kecamatan Rangkui.

Murna (49), warga Kelurahan Bacang, Bukit Intan, dengan tujuh anggota keluarganya mengungsi karena luapan air Sungai Kolong Kepuh, yang tak jauh dari rumahnya, mendadak meluap. Sejak pukul 02.00 warga sudah berjaga-jaga karena hujan sangat lebat.

"Sekitar pukul 02.30 air mulai masuk rumah. Saya mengungsikan nenek lebih dulu karena dia lumpuh dan menggunakan kursi roda. Kami mengungsi di dekat jembatan. Barang-barang tak sempat kami selamatkan, dua motor saya masih di dalam rumah," tuturnya, sambil menunjuk rumahnya yang terendam air hingga dua meter.

Dinas Kesejahteraan Sosial Kepulauan Bangka-Belitung langsung menerjunkan tiga unit perahu karet, dua unit perahu fiber, dan 100 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengevakuasi korban berikut harta benda. Tiga buah tenda peleton langsung didirikan tak jauh dari lokasi bencana. Satu unit perahu karet Polda Kepulauan Bangka-Belitung juga turut serta mengevakuasi korban.

Jalinteng putus

Sementara jalan lintas tengah (jalinteng) Sumatera di wilayah Kabupaten Lahat sejak kemarin pagi putus akibat banjir merendam badan jalan dan dua jembatan. Untuk mengantisipasi terjadi kemacetan di jalan nasional itu, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan segera menutup jalan dan mengalihkan kendaraan ke jalan lintas timur (jalintim) Sumatera.

"Hingga Senin petang, hujan deras dilaporkan masih terus mengguyur Lahat dan sekitarnya. Kami meminta para pengemudi mengalihkan kendaraan menuju jalintim Sumatera," kata Kepala Subdinas Bina Marga Wilayah I, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumsel, Darwin.

Dua jembatan itu ialah Jembatan Pangi di Desa Ulak Bandung dan Jembatan Kikim Kecil di Desa Gunung Kembang, Kecamatan Kikim Timur—keduanya di ruas Lahat-Tebing Tinggi, Kabupaten Lahat, Sumsel. Lokasi rendaman di Kilometer (KM) 247 hingga KM 280.

Lalu lintas kendaraan dari arah Baturaja, Tanjung Enim, dan selatan Sumatera, seperti Lampung, harus memutar ke jalinteng via Muara Enim, Prabumulih- Kota Palembang. Kendaraan dari arah utara, Lubuk Linggau dan sekitarnya disarankan ke jalur alternatif jalan lintas barat Sumatera via Bengkulu. Jalinteng Sumatera merupakan jalur terpadat untuk lalu lintas dari arah Jakarta dan dari arah Medan. Meski tidak mulus, ratusan truk dan bus antara kota antarprovinsi memilih jalur ini. Kepadatan bertambah ketika jalintim rusak parah pada tahun lalu. (AND/BOY/ZUL)

No comments: