Monday, March 26, 2007

Puting Beliung Masih Ancam Kalsel

Kamis, 22 Februari 2007 01:38

Banjarbaru, BPost
Cuaca buruk masih mengancam Kalsel beberapa hari kedepan. Hujan,angin, petir disertai angin puting beliung dan angin puyuh diperkirakan masih rawan terjadi.

Stasiun Klimatologi (Staklim) Kelas I Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kalsel di Banjarbaru memprediksi, pergerakan alam mengarah terjadinya angin dengan kekuatan besar masih akan terjadi seiring cuaca ekstrim saat ini.

Cuaca ekstrim dimaksud, antara hujan dan teriknya matahari berganti secara tiba-tiba. Jika siang sinar matahari cerah, langit berubah hitam dan hujan deras mendera, maka angin berkekuatan di atas 30 knot masih sangat berpotensi di Kalsel.

"Ancaman angin ribut atau angin puyuh biasanya sepaket dengan hujan dan petir," ujar Forecaster Satklim Kelas I BMG, Irman Sonjaya.

Hampir semua wilayah di Kalsel berpotensi serangan tersebut. Disebutkan, gejala alam ini memungkinkan mampu merobohkan bangunan dari kayu bahkan tembok sekalipun. Kekuatan angin lebih dahsyat lagi ketika melalui kawasan bebas hambatan.

Tanah lapang atau daerah persawahan yang jauh dari bangunan lebih berpotensi mengalami putaran angin kencang ketimbang di kawasan perkotaan.

Kendati demikian, kawasan perkotaan bukan berarti lepas ancaman ini. "Rapatnya bangunan di perkotaan, bukan tidak mungkin akan tersapu angin puting beliung," jelas Irman. Catatan BPost, tiga bulan terakhir puting beliung telah menyerang empat Kabupaten di Kalsel.

Terakhir, angin ini menyapu rumah warga di Jalan Sulawesi Pasar Lama Banjarmasin. Potensi ini terjadi karena pola angin di Kalsel masih didominasi pola Utara Selatan, yang masih memiliki kontribusi memunculkan serangan angin besar dengan gerak cepat.

Angin swadaya hingga musim hujan ini mencapai puncaknya. Jika datang dalam kondisi awan Columunimbus (CB) sedang aktif, kemungkinan angin semakin kuat di daerah yang merupakan kawasan pertemuan.

Angin bisa saja langsung merobohkan bangunan dengan kekuatan antara 25 sampai 30 knot. "Bahkan, mungkin juga 40 knot seperti yang terjadi di Jogjakarta itu," imbuhnya. Mengenai potensi hujan di Kalsel jelas Irman sedang mengalami penambahan intensitas. Kalau biasanya takaran normal, yang terekam dalam data BMG sekitar 20 mili meter/hari. "Kemarin mencapai 30 mili meter,"katanya.

Peluang hujan tinggi akan terus terjadi sampai menjelang pancaroba, Maret nanti. niz

No comments: