Tuesday, March 06, 2007

Gempa Guncang Sebagian Wilayah Papua

Selasa, 23 Januari 2007

Jayapura, Kompas - Sebagian wilayah Papua, Senin (22/1), dua kali diguncang gempa cukup kuat. Dua gempa kuat masing-masing berkekuatan 5,5 dan 6 pada skala Richter itu terjadi di Kabupaten Waropen, tetapi dampaknya juga dirasakan di Kabupaten Biak, Kabupaten Yapen Waropen, dan Nabire.

Gempa berkekuatan 5,5 SR yang terjadi pada pukul 13.27 itu dirasakan seluruh warga di Kabupaten Waropen. Badan Meteorologi dan Geofisika Jayapura mencatat, pusat gempa berkedalaman 33 kilometer itu berada pada di 2°52' Lintang Selatan 136°66' Bujur Timur, atau sekitar 49 kilometer arah tenggara pusat kota Waren.

"Gempa itu terjadi selama tiga detik. Masyarakat di Sarmi dan Biak juga merasakan gempa itu," kata Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika Jayapura Ahmad Mujahidin.

Gempa paling kuat dirasakan di Waren, di mana gempa dirasakan pada skala VI MMI. "Pada skala itu, semua orang merasakan adanya gempa, dan gempa bisa menimbulkan kerusakan ringan. Di Serui, gempa dirasakan pada skala IV-V MMI, sementara di Biak pada skala III-IV skala MMI," katanya.

Gempa susulan yang lebih kuat terjadi enam menit kemudian, pada pukul 13.33 WIT. "Gempa itu berkuatan 6 skala Richter. Jika dibandingkan dengan pusat gempa pertama, pusat gempa kedua itu lebih dekat dengan Waren. Gempa kedua juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Nabire," kata Ahmad.

Ia menjelaskan, kedua gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami, karena kedua pusat gempa berada di daratan. Hingga pukul 16.30 WIT, sejumlah gempa susulan masih terjadi, tetapi itu merupakan gempa peluruhan karena kekuatannya terus menurun.

Masih di pengungsian

Di Manado, warga masih trauma. Meski suasana kota mulai hidup, sebagian warga masih bertahan di tempat-tempat pengungsian pascagempa 6,5 SR pada hari Minggu lalu. Apalagi kemarin gempa susulan masih terus mengguncang Manado, Bitung, dan sebagian Minahasa.

"Pagi ini (kemarin) kami turun mengecek kondisi rumah. Nanti malam kembali ke tempat pengungsian. Istri dan anak masih trauma," kata Lodwijk Betah, warga Karangria. yang mengungsi ke kawasan Paniki, Mapanget, Manado.(ZAL/FR/ANG/SSD/OSD/ROW/ICH)

No comments: