umat, 5 Januari 2007
Radar Banjarmasin
PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tala tidak ingin dikatakan lamban dalam menangani musibah yang menimpa warganya. Karena itu, pemkab pun segera menyalurkan bantuan untuk korban angin puting beliung yang terjadi pada Selasa dan Rabu kemarin.
Bantuan untuk korban bencana di Kelurahan Karang Taruna Jl Telaga Daim dan Desa Sungai Riam, diserahkan Bupati Tala Drs H Adriansyah di rumah salah seorang tokoh masyarakat di Jl Telaga Daim RT 10. Siangnya Bupati meluncur ke Desa Tanjung untuk menyerahkan bantuan yang sama, tepatnya di Masjid Darul Muhajirin RT 17.
Adapun bantuan yang diberikan berupa paket sembako terdiri dari 10 kilo beras, minyak goreng, gula, mie instan dan sarden. Masing-masing keluarga korban mendapat bantuan satu paket. Selain itu, Pemkab juga membantu biaya perbaikan rumah warga yang rusak, untuk rumah rusak berat dibantu Rp1.250.000, rusak sedang Rp500 ribu dan rusak ringan Rp200 ribu.
“Dari tiga tempat ini, 4 rumah termasuk rusak berat, sedang 4 buah dan 24 buah rusak ringan,” ujar Camat Pelaihari Drs Abdul Wahab.
Bupati Aad dalam sambutannya sebelum acara penyerahan, kepada para korban bencana mengingatkan agar bisa bersabar atas kejadian ini dan dapat mengambil hikmahnya.
“Setiap kejadian pasti ada hikmahnya, mungkin dengan bencana ini Allah ingin mengangkat derajad warga di sini,” ujar Aad menghibur warganya.
Meski demikian, Aad berharap kepada warganya, selalu berdoa agar bala bencana tidak terjadi lagi di daerah ini.
Terkait bantuan yang diberikan, menurut Aad mungkin tidak semua bisa mengganti kerugian warga, namun setidak-tidaknya diharapkan dapat meringankan beban. Kepada tetangga yang lebih beruntung, Bupati meminta untuk turut membantu.
“Misalnya uang yang dibantu pemerintah, paling-paling cukup untuk membeli kayu atau seng, tapi tidak cukup membayar upah tukang, tolong warga di sekitarnya membantu secara bergotong royong,” pintanya.
Sementara itu, Ansori (60) warga Desa Sungai Riam RT 5, korban angin puting beliung pada Selasa (2/1) pukul 11.00, hingga rumahnya mengalami rusak parah mengaku, baru pertama kali mendapati kejadian seperti ini dikampungnya.
“Anginnya kencang sekali, seluruh atap seng rumah saya lepas, bata dindingnya juga ambruk,” ujar Ansori.
Karena itu, ia memperkirakan bantuan yang baru saja diterimanya masih belum cukup untuk melakukan perbaikan. Tapi ia tetap berterima kasih kepada pemkab yang segera memberikan bantuan.
Ansori pun berharap, bisa segera memperbaiki rumahnya, karena ada 7 orang yang selama ini berteduh di rumah sederhana berukuran 80 meter persegi itu. (bin)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment