Senin, 01 Januari 2007 02:09:07
Banjarmasin, BPost
Bencana banjir terus membayangi masyarakat Kalimantan Selatan. Selain curah hujan yang tinggi dan hutan resapan tak ada lagi, lima daerah aliran sungai (DAS) dari 13 DAS yang ada di banua saat ini dalam konidsi kritis.
Kelima DAS kritis itu adalah DAS Barito, Cengal di Martapura, DAS Balangan, DAS Amandit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan DAS Satui di Kabupaten Tanah Bumbu. Dikhawatirkan kondisi ini akan membuat beberapa daerah mengalami banjir besar selama musim penghujan.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalimantan Selatan Rachmadi Kurdi, Jumat (29/12) lalu mengatakan, DAS yang kondisinya kritis tersebut sebenarnya harus dinormalisasi dengan melakukan pengerukan. Jika tidak segera dilakukan, dikhawatirkan bisa menjadi penyebab terjadinya banjir besar di sekitar DAS.
"Salah satu solusi mengantisipasi terjadinya banjir dengan normalisasi DAS yang kritis, tentu selain melakukan perbaikan lingkungan," katanya.
Kendati normalisasi DAS juga membawa risiko terendamnya beberapa daerah bawah, namun keadaannya tak akan separah banjir yang terjadi bila tidak ada normalisasi DAS.
Dijelaskannya, kondisi alam di Kalsel sudah sangat rusak Tercatat lahan kritis dan sangat kritis mencapai 550 ribu hektar, dan kerusakan lahan mencapai 3,8 juta hektar.
Berdasarkan data yang ada di Bapedalda Kalsel, puncak curah hujan di Kalsel, akan terjadi pada bulan Maret-April 2007. Tingginya curah hujan pada bulan-bulan tersebut mengancam banjir di Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu, Kotabaru, Tapin dan Hulu Sungai Selatan.
"Sesuai pengalaman bencana 2006, tujuh kabupaten tersebut yang paling parah terjadi banjir," katanya.
Sedangkan untuk Kabupaten Tabalong dan Balangan yang kini mulai terendam, menurut perkiraan Rachmadi justru tak akan mengalami banjir sebesar tujuh kabupaten tersebut.ant
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Wednesday, January 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment