Rabu, 27 Desember 2006
Banjarmasin, Kompas - Setelah Kalimantan Tengah, giliran Kalimantan Selatan mulai dilanda banjir. Sejak Senin (25/12), banjir sudah merendam 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong dan dua kecamatan di Kabupaten Balangan. Sementara itu, banjir di Buntok, Kalteng, yang sudah sepekan berlangsung belum juga surut.
Banjir di Tabalong terjadi akibat meluapnya Sungai Tabalong. Ini terjadi setelah tiga hari berturut-turut kawasan hulu sungai itu diguyur hujan lebat.
Selain menggenangi areal pertanian dan ratusan rumah penduduk dengan ketinggian 30-100 sentimeter, banjir juga menggenangi sebagian ruas jalan trans-Kalimantan yang menghubungkan Tabalong dengan Kabupaten Barito Timur di Kalteng. Akibatnya, lalu lintas di ruas jalan itu tersendat.
Menurut Sekretaris Satuan Pelaksana Penanganan Bencana Tabalong Marzuki Hakim, ratusan rumah warga yang terendam terus didata. "Hujan di hulu Sungai Tabalong dalam sepekan terakhir sangat lebat," kata Marzuki di Tanjung, ibu kota Tabalong, Selasa kemarin.
Marzuki menambahkan, Sungai Tabalong yang melintasi 12 kecamatan itu sudah beberapa tahun mendangkal dan menyempit. Akibatnya, air hujan dari hulu sungai tidak lagi tertampung sehingga sungai meluap.
Beberapa warga dilaporkan sudah membuat para-para, semacam panggung papan dalam rumah, untuk bisa bertahan. "Itu untuk mengantisipasi kalau genangan banjir terus meninggi dalam beberapa hari mendatang," kata Marzuki.
Delapan kecamatan yang dilanda banjir itu adalah Haruai, Tanjung, Tanta, Murungpudak, Kelua, Pugaan, Benualawas, dan Muaraharus. Pemerintah Tabalong sedang menyiapkan bantuan tanggap darurat bagi korban banjir di delapan kecamatan tersebut.
"Banjir ini sudah menjadi bencana tahunan. Yang sekarang perlu diwaspadai kecukupan ketersediaan sembako di daerah tersebut," kata Marzuki lagi.
Di Kabupaten Balangan, banjir menimpa wilayah Kecamatan Juai dan Halong akibat meluapnya Sungai Balangan. Banjir menyebabkan ruas jalan dari Paringin, ibu kota Kabupaten Balangan, menuju Halong dan Juai tergenang sepanjang tiga kilometer dengan ketinggian 30 sentimeter.
"Angkutan menuju Paringin dari Halong dan Juai lumpuh," kata Kepala Subbagian Pemberitaan Humas Pemerintah Kabupaten Balangan Alive Yosfahlove.
Perlu sistem peringatan dini
Dari Palangkaraya dilaporkan, banjir masih menggenangi ruas jalan Palangkaraya-Buntok di Kalteng yang sudah berlangsung satu pekan terakhir.
Berkaitan dengan hal itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalteng mendesak pemerintah untuk membuat sistem peringatan dini bencana banjir.
Sistem peringatan dini itu diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri apabila bencana banjir datang. (ful/cas)
Wednesday, January 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment