Wednesday, January 10, 2007

Bendungan Paran Hancur

Jumat, 29 Desember 2006
Banjarmasin, Kompas - Banjir yang melanda beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan sejak Senin lalu ternyata juga mengakibatkan jebolnya Bendungan Paran di Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan. Kerugian akibat hancurnya bendungan tersebut mencapai Rp 872 juta.

Hancurnya bendungan diketahui setelah genangan di Balangan mulai surut, Selasa lalu. "Sawah 188 hektar yang dialiri bendungan itu juga berubah jadi danau besar," kata Kepala Sub-Pemberitaan Humas Pemerintah Kabupaten Balangan Alive Yosfahlove di Paringin, Kamis (28/12).

Jalan provinsi yang rusak di Kabupaten Balangan sepanjang 12,5 kilometer. Total kerugian ditaksir Rp 8,4 miliar-Rp 10 miliar. Wakil Gubernur Kalsel Rosehan saat mengunjungi lokasi banjir meminta warga dan jajaran pemerintah daerah di Kalsel mengantisipasi banjir karena setiap saat bencana itu dapat datang.

Permukaan air Sungai Barito di Kalimantan Tengah mulai naik. Kawasan rendah seperti Kecamatan Montalat, Kabupaten Barito Utara, mulai tergenang air setinggi sekitar 50 sentimeter. Namun, warga di sekitar Daerah Aliran Sungai Barito, ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Barito Utara Ferry Kusniadi, tidak panik karena luapan air sungai acap terjadi.

Banjir di ruas jalan penghubung Palangkaraya-Buntok, Barito Selatan, meluas. Banjir di Lungkuh Layang, Kapuas, itu merendam ruas sepanjang 600 meter dengan tinggi 2,5 meter.

Di Samarinda, Pelaksana Tugas Gubernur Kalimantan Timur Yurnalis Ngayoh mengimbau pemerintah kabupaten dan kota waspada menghadapi musim hujan yang segera datang. Tahun 2006 banjir luapan Sungai Mahakam menerjang Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Samarinda.

Sumsel waspada

Di Sumatera Selatan hujan lokal yang lebat diperkirakan terjadi Januari 2007 hingga seluruh wilayah itu berpotensi mengalami banjir dan tanah longsor.

Menurut Kepala Seksi Penerangan dan Observasi BMG Palembang Mohammad Irdam, kemarin, puncak musim hujan yang seharusnya Desember bergeser ke Januari. "Perubahan itu menyebabkan wilayah lain di Sumatera telah dilanda banjir, sedangkan Sumsel dan Bengkulu tidak," katanya. (FUL/CAS/BRO/WAD)

No comments: