Selasa, 10 Oktober 2006 02:31:25
Jogja, BPost
Aktivitas Gunung Merapi terus menggeliat. Pertumbuhan kubah lava baru di puncak terus terjadi. Kubah bahkan berpotensi runtuh sehingga dapat memunculkan awan panas atau wedhus gembel yang besar.
Hal itu diungkapkan Kato Keiichi, ahli gunung api dari Japan International Coorperation Agency (JICA), saat memberi laporan hasil investigasi Gunung Merapi kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedung Wilis, Kepatihan, Senin (9/10).
"Luncuran awan panas yang besar masih mungkin terjadi bila kubah lava baru itu runtuh. Itu yang harus kita waspadai," katanya.
Namun Kato belum berani memprediksi arah luncuran awan panas. Hanya saja pascaerupsi Juni lalu, sebagian besar luncuran mengarah ke selatan ke Sleman atau ke hulu Kali Gendol yang sudah penuh material vulkanik baru.
"Material di Sungai Gendol juga mudah sekali hanyut bila turun hujan. Itu perlu diwaspadai," katanya.
Kato mengatakan 184 dam buatan JICA/JBIC (Japan Biological Informatics Consortium) di Sungai Opak, Kali Gendol dan Kali Boyong sejak 1985 telah dipenuhi timbunan material Merapi.
Untuk menampung luberan material, JICA/JBIC sedang menyelesaikan pembangunan tiga dam masing-masing di Kali Gendol dan Kali Opak.
Dia menyarankan Pemprov DIY menyurvei lebih detail daerah hulu Merapi. Ini untuk mengetahui besarnya luberan lava yang bakal keluar. miol/dtc
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Saturday, October 14, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment