Senin, 18 September 2006 01:51:07
Sidoarjo, BPost
Mengantisipasi luberan lumpur di rel kereta api di Sidoarjo, Jawa Timur, terutama saat mudik Lebaran, jalur kereta api kemungkinan besar dipindahkan melalui Mojokerto, Kertosono dan Malang. Konsekuensinya, menambah daya tempuh perjalanan.
"PT Kereta Api Indonesia sedang menyiapkan skenario untuk mengalihkan jalur apabila terjadi keadaan memburuk. Misalkan rel kereta tersebut terendam lumpur. Tapi kalaupun itu terjadi, maka kita memutar dari Mojokerto melalui Madiun, Kertosono terus naik lagi ke Malang. Jadi tidak lagi melalui Sidoarjo," jelas Menteri Perhubungan Hatta Radjasa di Jakarta, Minggu (17/9).
Jika ini benar-benar dilakukan, lalu lintas keluar masuk Sidoarjo akan lumpuh. Pasalnya, jalan tol Surabaya-Gempol pun kian terancam oleh luberan lumpur yang terus meninggi. Bahkan, hingga kemarin, pascapemblokiran warga, jalan tol belum bisa dilewati karena ada pengerjaan tanggul penahan lumpur.
Selain itu, juga sedang dilakukan persiapan peninggian jalan tol khususnya di km 38-40. Secara teknis, semua itu membutuhkan waktu 10 hari ke depan.
Kian lama, semburan lumpur makin membahayakan. Bahkan, tanah di sekitar semburan lumpur di lapangan eksplorasi PT Lapindo Brantas, Porong Sidoarjo, sejak Sabtu kemarin ambles hingga 4 meter sepanjang 100 meter. Lokasi amblesnya tanah itu bagaikan kawah kecil.
Tanggul penahan semburan yang melingkar di sekitar kawah semburan juga ikut ambles. Tanggul yang berbentuk cincin ini berjarak 100 meter dari kawah semburan. Bahkan, bekas tempat snubbing unit juga ikut ambles dan terendam.
Bertahan
Hingga siang kemarin, warga Desa Besuki, Kecamatan Jabon, masih menduduki jalan tol. Namun mereka tidak lagi melakukan aksi pemblokiran karena air lumpur secara bertahap mulai dibuang ke Sungai Porong.
Menurut sejumlah warga, mereka terpaksa ke kawasan jalan tol karena belum mendapat uang tunjangan hidup dan uang sewa rumah.
Mereka mendirikan tenda-tenda di sepanjang jalan tol Gempol-Surabaya.
Seluruh harta benda milik warga RT 1 sampai RT 4, RW 05 dikumpukan memenuhi satu sisi jalan tol. Tampak sejumlah barang seperti televisi, kasur, sepeda berada di jalan tol. Apabila hari mulai gelap, mereka tidak khawatir kegelapan karena ada lampu penerangan yang biasa digunakan Lapindo untuk proses pengeboran.
"Selama belum dapat uang kompensasi, warga tetap mengungsi di jalan tol. Baru nanti kalau cair kita persiapan pindah," kata Ketua RT 4, Yusroni. dtc/tnr/mtv/ant
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Wednesday, October 18, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment