Minggu, 23-03-2008 | 00:30:30
MARTAPURA, BPOST - Ratusan masyarakat dan petani warga Desa Munggu Raya Kecamatan Astambul Banjar hanya bisa pasrah. Pasalnya, sudah seminggu terakhir jalan desa mereka sepanjang tiga kilometer dan ratusan hektare sawah di kawasan itu terendam banjir.
Akibatnya, mereka harus bersusah payah keluar masuk desa karena jalan satu-satunya di kawasan ini terendam air setinggi 30-60 centimeter.
Begitu juga dengan para petani, tanaman padi seluas 150 hektare di kawasan ini musnah karena sepekan terendam banjir. Dipastikan, petani di kawasan ini tidak akan bisa memanen tanamannya, padahal mereka telah mengeluarkan uang ratusan juta rupiah uang untuk menanam bibit.
Kejadian ini cukup mengejutkan warga karena biasanya banjir yang terjadi di Kabupaten Banjar hanya satu atau dua hari, setelah air langsung surut.
Dari pantauan, banjir itu kiriman dari Sungai Astambul dan Sungai Martapura yang mengalir ke desa yang berada di kawasan rendah itu.
Desa Munggu Raya sendiri merupakan desa paling ujung di Kecamatan Astambul. Akibat terendamnya jalan utama di desa itu, ratusan warga di Desa Akar Bagantung, Martapura Timur dan sebagian warga Astambul juga terganggu karena jalur penghubung mereka terputus.
Pambakal Munggu Raya Jumat, mengatakan, ratusan warga desanya resah karena sudah sepekan air menggenangi desa mereka. Hingga Sabtu (22/3), belum ada tanda-tanda air itu akan surut, bahkan, Sabtu siang hujan kembali turun di beberapa kawasan di Kabupaten Banjar.
"Hingga saat ini belum ada tanda-tanda air akan surut. Warga tambah resah karena hari ini hujan turun lagi," kata Jumat.
Menurutnya, warga dan juga aparat desa tidak bisa berbuat apa-apa karena daerah mereka termasuk rendah. (sig)
Waduk Normal
SEMENTARA itu di kecamatan lain, meski hujan turun cukup deras pada Sabtu Siang, tapi tidak terjadi banjir.
Camat Sungai Pinang, Asliansyah mengatakan, hingga Sabtu masih belum ada laporan terjadi banjir. Beberapa desa yang menjadi langganan banjir juga masih normal.
Camat Pengaron, Wasis Nugraha juga, mengatakan, beberapa titik di kawasan rendah di kecamatannya juga tidak tergenang air. Dari pantauannya di beberapa desa, belum ditemukan tanda-tanda air Riam Kiwa akan meluap.
Kepala PLTA Riam Kanan, Ir Kardoyo mengatakan, air waduk masih dalam kondisi normal. Kini ketinggian air waduk Riam Kanan berkisar 57 meter. Angka itu masih di bawah ambang batas elevasi yang ditentukan setinggi 60 meter.
"Saat ini ketinggian air masih dalam batas aman," kata Kardoyo. (sig)
No comments:
Post a Comment