Tuesday, November 20, 2007

Siaga Penuh untuk Kebakaran Hutan Hujan Sempat Warnai HUT TNI

Sabtu, 6 Oktober 2007
Radar Banjarmasin, BANJARBARU – Kebakaran lahan dan hutan yang akhir-akhir melanda wilayah kalimantan, termasuk Kalsel mau tak mau juga membuat jajaran TNI bersiaga penuh. Bahkan, TNI pun menyiapkan setidaknya 1 SSK anggota untuk membantu memadamkan bila terjadi kebakaran hutan maupun lahan.

Pernyataan itu langsung disampaikan Pangdam VI Tanjung Pura Mayjen GR Situmeang usai peringatan HUT TNI ke-62 di Lapangan Murjani Banjarbaru, kemarin.

Diungkapkan Situmeang, dibanding tahun lalu, kondisi kebakaran hutan maupun lahan pada tahun ini menurun.

Meski menurun, ungkap Pangdam, hal itu tak membuat jajarannya tinggal diam dan tetap melakukan pemantauan.

“Kebakaran hutan tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Apalagi, saat ini sudah mulai turun hujan,” kata Pangdam.

Dibanding daerah lain, Kalsel relatif jauh lebih baik dibanding Kalteng yang saat ini menjadi prioritas utama pemadaman.

Senada dengan Pangdam, Gubernur Kalsel Drs Rudy Ariffin juga mengakui, saat ini kesadaran warga Kalsel akan bahaya kebakaran hutan cukuplah tinggi. Terbukti jumlah hot spot (titik api) menurun.

“Lahan yang terbakar tak sebanyak tahun lalu. Justru sekarang, banyak pemukiman yang terbakar,” kata Gubernur.

Rudy mengakui, sebagai bentuk upaya menanggulangi terjadinya kebakaran hutan, pihaknya tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tak itu saja, fatwa haram yang dikeluarkan MUI yang melarang pembakaran hutan serta ditunjang kemarau basah yang saat ini terjadi bisa menekan terjadikan kebakaran.

Sementara itu, pada puncak peringatan HUT TNI, diakhir kegiatan Banjarbaru sempat diguyur hujan. Meski cuma sebentar dan muncul diakhir peringatan, hujan yang terbilang cukup deras itu cukup dirasakan.

Pun begitu, seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan sukses. Mulai dari upacara, atraksi aero medeling hingga marching band yang mampu menarik perhatian warga Banjarbaru.

Panglima TNI Marsekal Joko Suyanto dalam sambutannya yang dibacakan Pangdam Tanjung Pura Mayjen GR Situmeang mengatakan, sejauh ini TNI sebagai alat negara memiliki tugas untuk mempertahanan integritas dan kedaulatan NKRI yang saat ini masih mengalami ujian yang tidak ringan. Semangat persatuan dalam kebhinekaan ternyata belum sepenuhnya dapat dihayati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hal itu tercermin dengan gejala separatise kedaeraan, radikalisme yang bernuansa SARA. Tak terkecuali munculnya gerakan RMS Ambon, OPM Papua dan penurunan bendera merah putih. Menghadapi segala kemungkinan tersebut, tak ada jalan lagi bagi TNI untuk memantapkan profesionalitas dan soliditas TNI dalam mengamankan dan mempertahankan NKRI. (mul)

No comments: