Kamis, 28 Juni 2007
Musibah banjir yang melanda Kabupaten Tanbu mengakibatkan ribuan hektare sawah rusak. Meski tak separah tahun lalu, namun cukup membuat masyarakatnya menderita. Nah, DPC PKB Tanbu ikut merasakan penderitaan itu.
Karyono, Batulicin
PUKUL 07.00 wita, Ketua DPC PKB Tanbu Mardani H Maming beserta beberapa kadernya, termasuk wartawan koran ini, menuju Desa Pulau Tanjung, Kecamatan Kusan Hilir, dengan menaiki ketinting dan speed-boat. Kunjungan itu dalam rangka memberikan bantuan kepada korban banjir.
Untuk menuju Desa Pulau Tanjung memang cukup sulit. Pasalnya, harus melawan arus Sungai Kusan, sehingga menghambat laju speed-boat dan ketinting. Namun, setelah 30 menit menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai juga.
Di tempat itu, Dani - sapaan akrab Mardani H Maming- langsung menyerahkan bantuan 100 dos mie instan kepada warga. Secara simbolis, bantuan diterima Ketua Dewan Suro PKB Desa Pulau Tanjung, Darhema.
Diceritakan Darhema, akibat banjir itu sedikitnya ada 200 hektare sawah rusak. Sementara, bantuan bibit padi yang mereka harapkan dari pemerintah daerah melalui instansi terkait belum direalisasikan.
“Permohonan bantuan sudah kami sampaikan kepada Dinas Pertanian melalui petugas PPL. Namun, hingga sekarang belum diberikan,” ujarnya, usai menerima bantuan.
Dari desa ini, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Serdangan, Kecamatan Kusan Hilir. Satu jam kemudian, kami sampai di tujuan. Di tempat ini Dani kembali memberikan 100 dos mie instan yang diterima Kepala Desa Serdangan Nurul Asikin bersama warganya yang kebanyakan nelayan. “Pernah kami coba menanam padi, namun selalu gagal,” ujar Nurul Asikin.
Habis makan, kami kembali bertolak menuju Desa Satiung, Kecamatan Kusan Hilir. Untuk sampai ke desa ini, membutuhkan waktu 1,5 jam. Kedatangan kami disambut hangat ratusan warga.
“Mulai jam 7 pagi kami sudah menunggui,” ujar Ketua Ranting PKB Desa Satiung M Nasir ketika menyambangi kami. Di desa ini, bantuan 100 dos mie instan kembali diberikan Dani kepada M Nasir.
Desa Lasung, Kecamatan Kusan Hulu, menjadi pelabuhan terkahir kunjungan kami. Sore hari, kami baru sampai. Bantuan 100 dos mie langsung diberikan Dani kepada Ketua Suro PKB Desa Manuntung Abdul Haris.
Haris mengatakan, akibat banjir itu sekitar 100 hektare sawah warganya rusak. Sebagian warga memilih pergi mendulang emas, ketimbang menunggu bantuan bibit padi. “Sampai sekarang bantuan dari pemerintah belum diberikan. Para petani sangat mengharapkan bantuan itu, sehingga dapat bercocok tanam kembali,” katanya.
Terkait bantuan itu, Dani mengatakan bukan karena ada unsur politik maupun ingin menarik simpati masyarakat. Akan tetapi murni karena ingin membantu meringankan derita warga korban banjir, sesuai semboyan PKB “Kita adalah saudara”. “Apabila mereka susah, kami juga ikut merasakan,” katanya.***
No comments:
Post a Comment